Latihan Soal SJT & PCK Pedagogik

1. Ibu Ika adalah seorang guru baru yang akan mengajar kelas III. Ia ingin sejak awal tahun ajaran, kelasnya mencerminkan prinsip "Sekolah Aman dan Menyenangkan" yang holistik, di mana siswa merasa dihargai, aman secara fisik dan psikis, serta termotivasi untuk belajar. Sebagai langkah awal yang paling fundamental, tindakan mana yang seharusnya menjadi prioritas utama Ibu Ika?

A. Membeli berbagai hiasan mahal dan berwarna-warni. B. Merancang RPP dengan target nilai KKM yang sangat tinggi. C. Merancang sebuah 'kesepakatan kelas' bersama siswa. D. Meminta semua orang tua siswa untuk menyumbang dana. E. Menyiapkan materi pelajaran untuk satu semester penuh.

2. Pak Husen mengajar IPA dan merasa siswanya kurang termotivasi saat ia menjelaskan konsep abstrak seperti siklus air hanya dengan metode ceramah dan catatan di papan tulis. Ia ingin mengubah suasana agar lebih menyenangkan dan bermakna. Pendekatan mana yang paling tepat untuk diterapkan Pak Husen agar pembelajaran terasa nyaman dan lebih konkret bagi siswa?

A. Memberikan catatan yang lebih panjang untuk dihafal. B. Mengajak siswa membuat diorama siklus air secara berkelompok (pembelajaran berbasis proyek) dan mempresentasikannya. C. Menayangkan video selama satu jam penuh tanpa diskusi. D. Mengadakan ulangan harian setiap hari. E. Meminta siswa membaca bab dalam hati selama 30 menit.

3. Seorang guru SD menggunakan asesmen presentasi untuk tugas seni, tetapi beberapa siswa merasa nilai mereka tidak adil. Apa yang dapat dianalisis guru untuk meningkatkan objektivitas?

A. Jumlah penonton presentasi B. Ketepatan kriteria penilaian dalam rubrik C. Durasi setiap presentasi D. Warna latar presentasi E. Gaya berpakaian siswa

4. Seorang guru menemukan bahwa salah satu siswanya sering kali berbohong tentang tugas yang telah diselesaikannya. Guru tersebut ingin menangani situasi ini dengan cara yang mencerminkan kematangan moral dan sesuai dengan kode etik guru. Langkah apa yang paling tepat untuk diambil oleh guru tersebut?

A. Menegur siswa di depan kelas agar memberikan efek jera kepada siswa lain. B. Mengabaikan perilaku siswa karena dianggap hal kecil yang akan berlalu dengan sendirinya. C. Mengundang siswa untuk berdiskusi secara pribadi, memahami alasan di balik perilakunya, dan memberikan bimbingan untuk memperbaiki kebiasaan tersebut. D. Memberikan hukuman berupa pengurangan nilai tanpa menyelidiki penyebab perilaku siswa. E. Melaporkan siswa kepada kepala sekolah untuk mendapatkan sanksi disiplin

5. Setelah mengajar, seorang guru rutin menulis jurnal refleksi harian. Namun ia merasa catatannya hanya berisi ringkasan kegiatan tanpa analisis diri. Langkah refleksi manakah yang paling efektif untuk mengembangkan diri?

A. Menambahkan daftar presensi dan materi. B. Membandingkan catatan dengan teman sejawat. C. Mengidentifikasi satu momen kritis, menggali penyebab dan merancang strategi perbaikan. D. Membaca literatur terkait dan menyalin poin penting. E. Mengulang refleksi hanya pada akhir semester.

6. Seorang guru akan mengajarkan konsep ekosistem kepada siswa kelas 5 SD. Ia ingin siswa tidak hanya memahami konsep tetapi juga mampu menganalisis hubungan antar komponen ekosistem. Pendekatan pengajaran apa yang paling tepat untuk mencapai tujuan ini?

A. Menyampaikan materi melalui ceramah dan memberikan catatan. B.Menggunakan diagram rantai makanan dan meminta siswa membuat presentasi kelompok tentang hubungan antar komponen ekosistem. C. Memberikan kuis pilihan ganda tanpa diskusi. D. Meminta siswa membaca buku teks dan membuat ringkasan. E. Menayangkan video tentang ekosistem tanpa aktivitas lanjutan.

7. Seorang guru BK ingin mengevaluasi tingkat kecemasan siswa terkait ujian akhir. Ia berencana menggunakan asesmen untuk mengidentifikasi siswa yang memerlukan bimbingan khusus. Instrumen asesmen apa yang paling tepat untuk tujuan ini?.

A. Kuesioner tertutup tentang tingkat kecemasan dengan skala Likert. B. Tes akademik untuk mengukur kesiapan ujian. C. Observasi kelas tanpa alat ukur spesifik. D. Wawancara kelompok dengan semua siswa. E. Tes kepribadian umum tanpa fokus pada kecemasan.

8. Sekelompok guru di sebuah sekolah melakukan kolaborasi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran melalui penerapan teknologi dalam kelas. Mereka merancang penggunaan aplikasi pembelajaran digital untuk membantu siswa yang kesulitan memahami materi. Namun, beberapa guru merasa kesulitan dalam mengintegrasikan teknologi tersebut dengan metode tradisional yang biasa mereka gunakan. Apa langkah yang sebaiknya diambil oleh kelompok guru untuk mengatasi masalah ini?

A. Mengabaikan penggunaan teknologi. B. Meminta pelatihan tambahan untuk guru agar lebih memahami cara mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran C. Meningkatkan frekuensi penggunaan teknologi dalam pembelajaran tanpa mempertimbangkan kesiapan guru. D. Menggunakan aplikasi pembelajaran digital hanya sebagai alat bantu, tanpa mengubah metode pengajaran yang sudah ada. E. Mengurangi penggunaan teknologi dan hanya menggunakannya di beberapa sesi saja.

9. Dalam pelajaran Bahasa Indonesia, guru memilih tema budaya lokal dan mengundang orang tua serta tokoh masyarakat untuk berbagi cerita rakyat dan kenangan masa kecil mereka di sekitar lingkungan tempat tinggal. Setelah itu, siswa diminta untuk menulis ulang cerita tersebut dalam bentuk narasi yang kreatif. Tindakan guru ini merupakan contoh penerapan filosofi Ki Hadjar Dewantara yang...

A. Membebaskan siswa dari keterlibatan masyarakat. B. Memberikan kewenangan sepenuhnya kepada guru. C. Menjadikan guru sebagai satu-satunya sumber informasi. D. Menciptakan pembelajaran yang kontekstual dengan menggabungkan budaya lokal. E. Menyusun rencana pembelajaran yang berfokus pada kurikulum.

10. Seorang guru ingin mengembangkan keterampilan sosial emosional siswa melalui pembelajaran kolaboratif. Ia merancang proyek kelompok untuk menyelesaikan masalah lingkungan di sekitar sekolah. Apa tindakan terbaik untuk memastikan proyek ini mendukung pembelajaran sosial emosional?

A. Membagi tugas secara individu. B. Meminta kelompok untuk hanya fokus pada hasil proyek. C. Memfasilitasi diskusi kelompok untuk membangun empati dan kerja sama. D. Menentukan pemimpin kelompok tanpa partisipasi siswa. E. Menghukum kelompok yang tidak mencapai target.